Anaïs Nin said....

"The role of a writer is not to say what we all can say, but what we are unable to say"

Sabtu, 16 Januari 2010

my little DEVIL brother VS my little ANGEL brother



Ini cerita tentang dua adik laki-laki saya
Case number 1:

andi kosasih, kelas 3 SMP,
Cita-cita sejak kecil adalah menjadi PEMBALAP, bukan singkatan pemuda berbadan gelap, benar-benar ingin menjadi pembalap hingga detik ini. Cita-cita yang ga lazim untuk seorang anak kecil. Biasanya kalau kita jaman TK ditanyai, mau jadi apa? Pasti jawabnya pengen jadi dokter, atau arsitek, presiden, tentara dan pilot untuk anak laki-laki. Persis seperti lagu boneka susan yang tersohor itu yang berjudul “cita-citaku”
Saya pikir itu hanya keinginan sesaat karena keseringan nonton MotoGP atau nonton F1. Ternyata dia hingga sekarang ngebet banget mau jadi pembalap. Bukannya under estimate sama pembalap. Menurut saya balapan itu cukup untuk dijadikan hobby saja, tidak untuk dijadikan profesi, jadi walaupun ingin ikut balapan yang namanya sekolah dan pendidikan formal tetap harus nomor satu. Ayah saya saja yang termasuk jaman mudanya bandel saya menolak mentah-mentah keinginan adik saya mengingat sepupu ayah saya ada yang pembalap motor jaman masih muda, sekarang walau sudah tua kehidupannya belum bisa mandiri.
Satu hal lagi yang saya tidak mengerti kenapa dia ingin jadi pembalap, karena masalah keselamatan. Pada suatu hari saya berbincang dengan andi,adik saya:
Saya       : "dek, masih cita-citanya jadi pembalap?"
Andi       : "masih kak"
Saya       : "balapan itu banyak bahayanya dek, kalau kecelakaan, bisa patah kaki &tangan, nanti adek bisa cacat, belum lagi kalo meninggal, om gamma (nama saudara saya yang pembalap itu *bukan nama sebenarnya) pernah kecelakaan, boncengin temannya sampai meninggal, sampai pernah masuk penjara"
*dan seribu kata-kata menakutkan supaya dia berhenti ngebut-ngebut di jalan sebagai ajang latihan sebelum jadi pembalap, namun adik saya hanya berkata….
Andi       : “ iya..kan kalo andi jadi pembalap, kakak jadi dokternya, kalo andi luka, kakak yang ngobatin”
Saya       : &**(#@!%$%$#^$#^%&(^&*^%?????

andi mau jadi pembalap
Dan hal yang paling saya takutkan terjadi juga. Dia mengalami kecelakaan hingga kakinya patah, dan sekarang jalannya tidak bisa seperti dulu, karena perbedaan beberapa sentimeter panjang tulang kaki kanan dan kiri..
Walau kaki masih seperti itu, masih juga ingin jadi pembalap, dasar bandel..!! hingga beberapa bulan yang lalu ayah saya mengabari saya lewat telepon kalo andi kecelakaan lagi, dan hasil CT scan mengatakan andi mengalami geger otak ringan. Masih belum kapok juga!!
Padahal sejak kejadian kecelakaan yang pertama, dia tidak lagi membawa motor ke sekolah. Bahkan motornya di gembok, tetapi andi anak yang punya banyak teman *kata anak sekarang GAOOL gitu loh. Motor teman-temannya siap sedia kalau dia ingin mengendarainya.
Karena larangan mengendarai motor, andi minta dibeliin mobil kalau dia SMA. Kalau gini, saya yang jadi kakak bisa cemburu buta, saya yang kuliah di luar kota, panas-panasan naik-turun angkot dan bis. Masa dia yang masih kecil minta mobil. *ga sopan hehehehehe ^^
andi juga bertampang preman, kata orang pekanbaru "BAGAK", pemberani, dia yang pernah hampir dipalak preman yang baru keluar dari penjara yang meminta dengan paksa HPnya, dan membuat preman itu ngacir dgn berkata "ayah aq baru aja keluar dari penjara"  hwahhahahaha. *two thumbs up. anak ini juga suka ngambilin uang THR adekku yang satu lagi..hehehe. dia juga tukang minta duit ke keluarga saya, di rumah dia sudah minta sama ayah saya, trus sengaja ke rumah nenek minta uang sama nenek, trus langsung pergi ke rumah tante minta sama om di hari yang sama. *dasar-dasar!!


Case number 2:
Ade candra, Kelas 6 SD
Waktu kecil punya cita-cita jadi “tukang bank”, dengan alasan “supaya adek punya banyak uang”
Cita-cita yang menurut saya masih lebih cerdas ketimbang adek saya yang satu lagi. Adek saya yang ini punya sifat yang lebih penurut. Lebih rajin, siap memijit ayah saya dengan obat gosok kalau lagi pegal-pegal, juga siap mijitin kaki saya kalo ayah yang nyuruh..hehehe. juga mau berakting jadi tukang salon yang bertugas “meng-creambath” *pijat kepala, selama perjalanan bukit tinggi-pekanbaru. Adek yang bisa saya suruh-suruh kalau dia lagi mood, dan tidak terkontaminasi oleh adek saya yang satu lagi. Intinya dia “asisten” ayah saya.
 adek yang saya sering panggil dengan sebutan "boneng", gara-gara giginya yg nongol ke depan. tapi dia cuma bilang " biarlah, nanti adek mau pasang gigi kawat" *kawat gigi kalee dek...!!
benar-benar kebalikan adikku yang satu lagi..adikku yang ini sudah dua kali hilang Handphone. pertama kali di hipnotis, dan yang kedua kalinya akhir tahun lalu, dia kehilangan HP yang dia kumpulin dari uang jajan, uang THR  ditambahin uang dari ayah. kali ini hilang pada saat pulang sekolah, ada seorang bapak yang mencari anaknya..
bapak pencuri : "dek, lihat safira kelas 5"
ade                 : " kelas 5 berapa pak? "
bapak pencuri : "ga tau juga, gini ajalah dek, pinjem hape adek sebentar, bapak numpang nelpon"
ade                 : "oh iya, ini pak..." *ade yang baik hati memberikan handphonenya tanpa ada perasaan curiga.


bapak itu pun menghilang dengan hape baru adek saya.


ade mempunyai hobby bermain bola, dia masuk tim sepakbola di kecamatan kami, sekumpulan anak-anak kecil di daerah sekitar rumahku yang dilatih oleh teman ngaji saya jaman dulu *yang saya lupa namanya. dan saking menghargai uang, adek saya sangat senang sekali karena timnya menang, pelatihnya memberikan uang seribu rupiah kepada setiap pemain. *sumpah dia senang banget,padahal jaman sekarang mana ada anak SD yang menghargai uang Rp.1000,00 hasil keringat sendiri.. saya ,ayah ,tante,dan nenek saya cuma bisa tertawa mendengar ceritanya yang mengebu-gebu...hwaahhaha
ade dapat hadiah


dia juga punya rencana untuk masuk pesantren di  Medan, dan ternyata itu SMP PLUS AL-AZHAR Medan, bukan pesantren, tapi asrama. dia menyuruh saya untuk membujuk ayah saya supaya dia diizinkan sekolah disana.
ade  : "kak,bujuklah ayah tuh,biar adek bisa sekolah disana"
saya : " emang adek bisa tinggal di asrama, nanti disana adek ngurus diri sendiri, nanti adek nangis-nangis         minta pulang"


ade: "eee,endak do kak, adek sekarang beresin kamar sendiri,nyapu sendiri, bisa adeknyo kak" * denganlogat pekanbarunya


saya: "iyalah,nanti kakak telpon"

adik-adik saya yang satu preman yang satu calon anak pesantren  *asrama


<--- my little devil brother: sebenarnya waktu masih kecil (balita),adik saya yang bandel ini ganteng loh, cakep, putih. malah dulu saya lebih dekat dengan yang ini, sering saya cium-cium pipinya waktu kecil. udah gede,kok jadi jelek ya..hehehhe
---> my little angel brother: waktu masih balita, justru yang ini ga seganteng andi, tapi udah besar, kok jadi lebih enak dilihat ya. saya sekarang masih suka ciumin pipi adek sama yang ini loh...heheheh


andi                                                                                                                 ade

but i love them both..
hopefull that they can have good futures 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar