Anaïs Nin said....

"The role of a writer is not to say what we all can say, but what we are unable to say"
Tampilkan postingan dengan label curhat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label curhat. Tampilkan semua postingan

Kamis, 25 Februari 2010

what a hard week ever

duh baru bisa ngeblog nih. baru aja abis ujian, jadi ga sempat posting-posting.
benar-benar minggu yang berat, karena :
  1. saya baru saja mendapat masalah besar, karena kelalaian saya. saya tidak bisa cerita disini. tapi memang hari itu saya benar-benar capek abis jaga dari hari sabtu hingga senin, dan harus ujian besoknya. untung ada kakak-kakak residen yang baik hati membela saya. terima kasih banyak.
  2. patah hati karena seseorang. *off the record aja deh :)
  3. rumah dibandung kena banjir, daisetengah betis, lalu sebetis hingga setinggi puser, lalu mereda eh datang hujan, jadi semata kaki. memang dimana-mana lagi musim hujan, tetapi katanya ada waduk yang jebol. tapi masih untung rumah saya nasibnya lebih bagus dari warga lain di daerah bale endah, dayeuh kolot yang banjirnya lebih parah,bahkan yang terakhir musibah di ciwidey. turut berduka cita untuk para korban. *ngomong-nomong ciwidey, saya belum pernah kesana loh, walau tinggal di bandung...hehehe
tapi semua sudah terjadi, dan berakir. setidaknya sudah lepas beban di pundak ini untuk beberapa hari ke depan.


Minggu, 24 Januari 2010

KNOWLEDGE IS POWER BUT CHARACTER IS MORE

hari ini saya melihat facebook SMA saya. disana terpajang notes kalau SMAN 3 Bandung,yang menang juara I olimpiade nasional ilmu kedokteran, dari FK UGM. Bangga sekali rasanya menjadi alumni. padahal awalnya masuk ke sekolah ini bukan impian saya..

Begini Awal ceritanya...
Waktu saya kelas 3 SMP, saya tidak terpikir untuk masuk ke sekolah ini walaupun teman-teman  sekelas saya bilang kalau saya akan sekolah disana, karena melihat hasil try out saya memperlihatkan hasil yang bagus. Saya juga mendengar dari teman saya banyak anak 3 stress sekolah di situ, bahkan ada yang bunuh diri *saya tidak tau cerita itu benar apa tidak, mungkin hanya cerita lebay .Intinya saya tidak berminat masuk ke sekolah ini, walaupun NEM saya nanti hasilnya tinggi dan bila mama saya memaksa.

Mungkin kualat, sehari sebelum EBTANAS, terjadi suatu kejadian di rumah saya. hari itu minggu pagi, saya sedang belajar untuk persiapan besok, tiba-tiba anak angkat mama saya meninggal dalam hitungan menit, dengan bersimbah darah dari mulut di depan mata saya dan mama saya *yang sekarang setelah di FK saya tau itu hemoptoe, padahal dia tidak pernah sakit sebelumnya. Dan minggu pagi itu dia sedang makan ayam goreng sepiring berdua dengan mama saya. akhirnya malam itu saya ngungsi ke rumah saudara, karena saya hanya tinggal bertiga di rumah bersama mama dan almarhummah. Hari-hari terasa berat saat ebtanas, mama tidak ada saat saya ebtanas, karena harus memakamkan almarhumah di kampung mama dan Saya dititipkan di rumah saudara.

Saya amat trauma dengan kejadian itu, hingga saya tidak bisa konsentrasi belajar untuk persiapan ujian besok dan beberapa hari berikutnya, menghafal pun tidak, saya hanya beruntung di pelajaran matematika yang tidak perlu menghafal, hanya pelajaran itu saya mendapat nilai 8 di ebtanas dan sisanya rata-rata7, sedangkan untuk masuk SMAN 3, rata2 minimal 8. Akhirnya saya masuk SMAN 22 Bandung, Saat itu saya sempat bersyukur juga saya tidak jadi masuk SMA 3.

di 22, saya senang sekolah di sana, saya masuk ekskul basket yang ospek nya sampai sekarang masih teringat bagaimana kami dimandiin air campuran jengkol,ikan asin, sama air kenc*** senior, dan baju saat ospek basket itu sudah berkali-kali di cuci tak kan hilang baunya. saya juga punya sahabat dan guru-guru yang menyenangkan disana. Dan saya bilang ke mama tidak akan mengikuti keinginan mama yang ingin saya pindah ke 3. hingga terjadilah tragedi di saat saya dan teman-teman sedang konsen diajar oleh guru matematika,tiba-tiba jendela kaca yang ada di sebelah saya pecah di lempar oleh sesuatu, alhamdulillah saya hanya ke gores pecahan kaca di lengan, tetapi teman sebangku saya terluka di bagian punggung, dan hari itu saya baru tahu, kalau di sekolah itu setiap tanggal 30 september, ada "tawuran angkatan", senior kelas 2 membuat keributan dengan kelas 1. Dan hari itu saya pulang ke rumah dan berkata "MA, AQ MAU PINDAH KE SMA 3 AJA !"

Hari-hari di tahun pertama saya di SMA 3 terasa sulit. Teman-teman saya pintar-pintar, saya belum bisa beradaptasi dengan persaingan yang ketat, dan saya selalu menyalahkan  mama saya karena saya harus sekolah, di sekolah ini. mama saya hanya bilang " suatu hari nanti, kamu pasti akan berterima kasih sama mama dan bangga karena sekolah di sini".

mungkin karena saya masih setengah hati sekolah di 3, akhirnya saya, sang juara 2 di SMA 22, harus berada di urutan 10 terbawah, dan untuk pertama kali nya di seumur hidup saya, saya mendapat angka merah (angka 5) di pelajaran biologi. di sekolah ini angka 4 dan 5 sudah biasa untuk pelajaran  MAKIFIBI (matematika-kimia-fisika-biologi). di sini angka 6 saja sudah cukup senang rasanya. walau saya pernah sekali mendapat angka 5 yang menurut saya untuk SMA sekelas SMA 3, itu angka yang wajar, buktinya saya sekarang masuk FK!! butuh 1 caturwulan untuk beradaptasi,di mana raport saya saat caturwulan ke-2 tidak ada angka 8, sama sekali dan di caturwulan ke-3, baru bisa mendapat angka 8, dan saya menikmati masa-masa SMA yang menyenangkan di kelas 2 hingga saya tamat.

dan akhirnya saya pun berkata " MAKASIH MAMA, AKU BANGGA JADI ALUMNI SMA 3 BANDUNG"

Di sekolah ini:
-saya mendapat sahabat yang masih setia menjadi teman saya hingga kini.
-saya bisa merasakan persaingan ketat, hingga saya tidak stress lagi saat memasuki fakultas kedokteran yang persaingannya juga ketat.
-saya senang punya teman-teman yang punya cita-cita tinggi masuk ke universitas negeri sekelas ITB dan unpad,dan universitas lainnya

saya bangga sekolah di 3 !!!
dengan motto KNOWLEDGE IS POWER BUT CHARACTER IS MORE
Sekolahku jaman dahulu kala




sekolahku jaman saya masih SMA


Sekarang jauh lebih indah dengan taman

lambang sekolah dan menjadi lencana yang wajib di pasang di kerah leher baju setiap masuk sekolah




Kamis, 21 Januari 2010

berjuta kata 'tetapi' mengenai status saya

sekarang bulan Januari. selama 4 tahun yang lalu, bulan januari-februari adalah musim liburan setelah UAS. Begitu juga tahun ini untuk para mahasiswa fakultas lain dan mahasiswa kedokteran semester 1-8. Kalau saya gimana ya??
  • Saya mahasiswa, tetapi sudah wisuda.
  • Saya seorang dokter muda, tetapi  masih bergelar S.Ked (sarjana kedokteran)





     






  • Saya seorang calon dokter, tetapi sering dipanggil "sus" = "suster" oleh keluarga pasien, dan dipanggil "koaaaass" oleh perawat dan praktikan perawat. dikarenakan di unsri pakaian dokter muda a.k.a koass,bukan jas dokter, tetapi pakai baju yang kalo dari belakang seperti baju perawat dan kalo lagi jalan di mall dikira pakaian pegawai roti bread talk. *makanya dilarang memakai baju koass ke mall ya!! selain bisa ke gap sama dosen!..hehhehe

    Sekilas info, di FK tempat  saya, berbeda dengan FK lainnya dalam masalah baju koass, karena:
     


 Di sini, jas dokter seperti ini (lengan pendek) 
hanya di pakai oleh residen 
(dokter yang sedang mengambil pendidikan dokter spesialis)
yang bergelar dokter umum (dr.)



 Jas dokter seperti ini
hanya untuk konsulen (dokter yang sudah bergelar spesialis 2) [Sp. XX (K)]
dan dokter spesialis 1 (Sp. XX)
  • Saya setiap hari ke rumah sakit ,tetapi bukan untuk bekerja melainkan untuk belajar sambil melakukan beberapa pekerjaan.
  • Saya bukan seorang pegawai, tetapi tiada hari minggu untuk santai di rumah *kecuali di beberapa stase minor
  • Saya masih bayar uang SPP, berarti saya masih mahasiswa, tetapi saya ga ada liburan setelah UAS. karena saya ga ada UAS lagi.
  • Saya tidak UAS tetapi saya masih ujian setiap akhir stase (bagian).
  • Saya masih punya kartu tanda pengenal mahasiwa, tetapi saya ga punya liburan..
Saya teringat tentang liburan ini karena tadi sore, ayah menelpon saya, dan kebetulan nenek saya ada di sana dan akhirnya sayapun bercakap-cakap dengan nenek saya. Begini kira-kira ceritanya.

grandma is missing me 1

grandma is missing me 2

grandama is missing me
selalu diakhiri dengan wejangan khas nenek saya.

Masih 1,5 tahun lagi. Saya masih harus berusaha keras dan tetap semangat menjalaninya. mudah-mudahan bisa lulus tepat waktu *i know, it's so hard, supaya nenek saya tidak kesepian lagi tinggal berdua saja dengan enyang = ibunya nenek saya yang berumur 97 tahun, dan sama-sama jompo. saya inget  gurauan  salah seorang sepupu nenek saya yang juga seorang dokter, dr. Mursal Amir, yang berkata "iya tya, cepatlah selesai, biar bisa ngurus 'panti jompo' di pekanbaru ini". hehehe. Sekarang rumah nenek saya, memang sangat sepi, berbeda sekali ketika saya masih kecil, tiada makanan yang akan terbuang sia-sia ,saking ramainya penghuni rumah.  

nenek "tunggu aku ya.."

11 Stase yang masih harus saya jalani

 Doakan saya ya..!!

Minggu, 10 Januari 2010

HANYA TERDIRI DARI DUA KATA NAMUN DASYAT

Hari ini saya menelpon adek saya yang paling kecil. *saya punya 2 adek laki-laki
Dan diakhiri dengan permintaan mereka, minta diisikan pulsa. Dari saya mahasiswa semester 1 hingga koass ini kerjaan mereka selalu minta duit sama saya kalau saya pulang ke pekanbaru *saya tinggal di Palembang sekarang, padahal saya belum bekerja apalagi memiliki gaji.

Sedikit cerita tentang dunia koass yg merupakan kasta terendah di rumah sakit. Bukannya lebai, beberapa kerjaan yang seharusnya dilakukan oleh perawat dikerjaan oleh koass. Malah kadang koass perempuan sering dipanggil “sus” a.k.a “suster” padahal nama kami bukan “susi”, sedangkan koass cowok di panggil “dokter” *nyesek banget kan??. Koass itu sebutan buat dokter muda/junior = anak fakultas kedokteran yang sudah wisuda dan mendapat gelar sarjana kedokteran (S.Ked), tetapi belum mendapat gelar dokter. Walau kami seorang dokter muda tapi Sering juga kami diteriaki dan dimarahi oleh perawat. Walau ada juga perawat yang baik. Ya sudlah ga usah cerita banyak lagi bisa-bisa saya dituntut oleh piihak-pihak yang tersinggung dengan tulisan saya. Karena mungkin ga di semua rumah sakit pendidikan, koass diperlakukan seperti di atas, ada juga yang sangat dihargai oleh perawat.

So, gimana saya punya gaji? Buat adek-adek saya yang sudah melihat saya wisuda dan ‘bekerja’ di rumah sakit, kesannya saya sudah punya ‘gaji’

Kadang iri dengan teman seangkatan saya yang sudah wisuda dan bekerja baik di dalam negri maupun luar negri, malah banyak yang melanjutkan ke jenjang S2 di dalam hingga ke luar negri, juga banyak teman yang tunangan dan menikah, bahkan sudah punya anak.

Soal kalimat terakhir diatas, juga disinggung oleh adek saya yang masih kelas 6 SD dan 3 SMP itu,ketika saya menanyakan apakah pulsanya sudah masuk. Pertanyaannya begini “kapan kakak kawin? “ *nikah kali.

KAPAN NIKAH?? *hanya terdiri dari 2 kata namun dasyat

Ada beberapa jawabannya yang saya pikirkan,antara lain:
• Saya belum siap lahir dan bathin untuk saat ini.*mungkin 2 atau 3 tahun lagi
• Saya ingin menyelesaikan koass,dan mendapatkan gelar dokter terlebih dahulu * yg mudah-mudahan 1,5 tahun lagi selesai…amin ^^
• Saya ingin diundangan nikah saya nama saya ditulis dr. Darsuna Mardhiah binti Dirgahayu, bukan Darsuna Mardhiah, S.Ked binti Dirgahayu.
• Buat saya menikah harus sekali seumur hidup *saya ga mau kejadian orangtua saya terjadi pada saya. Oleh Karena sekali dalam seumur hidup,sehingga harus dipikirkan baik-baik apakah orang yang saya pilih punya visi yang ‘sejalan’ dengan saya hingga akhir hayat.. *buat saya sejalan ga mesti harus sama.
• Dan jutaan alasan lainnya, tetapi alasan yang paling krusial dan the last not least adalah karena “saya ga punya calon mempelai pria,,!!!!!!! “

Tapi, saya percaya setiap manusia sudah punya takdir dari sang penguasa mengenai pasangannya masing-masing. Kayak adam dan hawa yang terpisah lama,dan kemudian bertemu kembali. Walau saya ga tau siapa dia,pasti suatu hari kami akan dipersatukan. Dan mudah-mudahan dia menjadi THE FIRST and THE LAST.


akan ada masa nya saya akan seperti ini he..he




REGARDS,
The hidden minds’s blog owner ^_^


Jumat, 08 Januari 2010

susahnya mengatakan saya suka dia..

kenapa ya saya susah banget dalam mengungkapkan rasa suka kepada lawan jenis? mungkin ini yg membuat status saya ga pernah berubah menjadi " no longer list as single" sejak saya bayi (hehehe emang facebook sudah ada tahun 1987??)

saking susahnya, bahkan untuk mengirim 1 SMS saja,terasa berat, dag-dig-dug, hingga mukul-mukul dan nendang-nendang tembok setelah "message sending", padahal isinya cuma nanyain temen saya yg ga penting dan ga ada hubungannya dengan rasa suka itu.

jawabannya belum saya dapat hingga detik ini, malah yang saya dapat malah sebaliknya berupa pertanyaan lagi dan lagi.

apakah karena saya terlalu gengsi??


apakah karena saya wanita??


apakah karena saya benci tarik ulur-tarik ulur,trik PDKT yg bikin saya males..??


apakah saya pemalu??


dan segudang tanya di kepala...





well,mungkin lelaki-lelaki yang pernah saya suka sampai sekarang ga pernah tau kalo saya pernah suka dia.
bahkan seseorang yg saya suka almost 3/4 of my ages...!!
untuk yang 1 itu sudah saya kubur dalam-dalam, menyerah sebelum berperang, padahal sudah bergerilya sudah belasan tahun, saya mau move on.. mungkin ini salah satu resolusi 2010 saya. melupakan yang LAMA dan mencari yang BARU.