ternyata shakespeare bisa salah

j’ m’appelle DARSUNA MARDHIAH 

[nama saya darsuna mardhiah]. 

Nama yang aneh untuk sebagian orang (rasanya lebih tepat almost peoples!). Banyak banget panggilan aneh-aneh buat saya dari orang- orang sekitar saya yang merasa nama saya terlalu panjang, serta aneh. 

ini dia list panjang nama panggilan saya:

1. “DADAR”= zaman SD

2. “ DAR-DER-DOR” oleh temen sebangku saya waktu kelas 2 SMP

3. "DARLING" yang kesannya “sayang”,padahal artinya DARsuna gaLING [ dlm sunda,Darsuna keriting] itu panggilan waktu kelas 3 SMP Sampai kelas 1 SMA. 

4. "SAUNA" oleh malah guru matematika saya kelas 3 SMP.

5. "SUN-SUN" oleh teman saya di kelas 2 SMA dan mewabah keteman sekelas lainnya.

6. "DARSU" yang dipenggal dengan tidak indah oleh salah seorang teman saya di kampus, dan kembali menyebar layaknya virus,hingga teman-teman, hingga kakak kelas memanggil saya darsu.

Well, buat kalian yang belum kenal cukup baik dan bukan keluarga saya, sebenarnya saya lebih senang dipanggil " 'na" [ klo di lafalin lebih ke “ena”] *seperti vj nirina menyebut namanya, buat sebagian keluarga besar saya di pekanbaru yang melihat tumbuh-kembang saya dari bayi hingga SMP, mereka pasti tau kalo saya sering menyebut diri saya ‘na atau ‘ena’. 

'na' Itu hanya untuk keluarga yang deket banget *dekat rumah. kalo keluarga yang lain memanggil saya dengan “Tya”. Emang ga nyambung bener dengan nama asli saya, tapi itu lah nama panggilan yang diberikan ortu saya sebelum saya diberi nama. Begini cerita detailnya.. waktu saya masih bayi merah [orok bereum in sundaness ], ayah saya yang tiap pulang ke rumah selalu manggilin nama mama dengan “ti…ti…” [oiya..nama mama saya “tati”, disingkat jadi “ti”],dan setiap ayah memanggil nama mama,saya selalu menoleh ke sumber suara. Dan sampailah didepan muka saya..dengan memanggil “TIIIII AAAA”, then suddenlly, terciptalah nama "TYA". hingga saat ini orang lebih sering manggil nama saya TYA dari pada darsuna atau ‘na.

Oiya saya dulu sering nulis cerpen dan berencana bikin novel, dan saya ingin sekali ngirimin ke redaksi majalah-majalah, dan dulu selalu memakai nama “DAMAR” di setiap cerpen saya sebagai “nama pena” saya,damar itu singkatan nama panjang saya. walau saya akhirnya ga pernah ngirim cerpen-cerpen saya ke redaksi majalah, tapi saya pengen banget suatu saat punya novel atau buku karangan saya sendiri, karena pada dasarnya saya emang suka menulis.

Bagaimana nama DARSUNA MARDHIAH bisa tercipta?  

Waktu itu saya yang baru lahir di jogja dan diberi panggilan TYA  dan menetap disana untuk sesaat [oiya..ari-ari saya aja konon katanya ditanam di Jogja, berserta alat-alat tulis, ayah mengikuti saran  seorang nenek tua, orang jawa di sekitar kosan ayah, jadinya semua barang-barang yang menurut tradisi jawa bagus dimasukin aja, wah mungkin karena itu juga saya sekarang kerjaannya beli alat tulis mulu tiap semester baru,kayak anak SD aja..hohoho].

Eh lanjut lagi soal nama, Waktu itu saya belum punya nama, dan akhirnya ayah dapat telpon dari pekanbaru [ red:kakek saya, yang saya panggil atuk *kayak di upin-ipin itu loh], dan diberikan lah nama DARSUNA MARDHIAH. Waktu pertama kali mama mendengar nama saya, mama dengan spontan+kaget berkata "APA?? DATSUN?? itukan nama merek mobil??”. Akhirnya diceritakan lah awal mulanya nama itu tercipta, sehingga orangtua saya setuju dengan nama itu… 

untuk lebih jelasnya kira-kira seperti ini: 

1. Nama saya didapat dari ide seorang Ustadz. Keluarga saya bisa dibilang agamis, hampir semua nama keluarga ayah berasal dari ustadz atau pemuka agama islam lainnya. Lanjut lagi, DARSUNA berasal dari bahasa arab yang berarti ”belajar”, belajar disini punya banyak arti.. pada saat saya dikandungan, mama lagi “ngajar” di SMA di Pekanbaru, dan ayah lagi "Kuliah" dan belajar di jogja, trus nenek adalah Guru SD, juga Atuk yang waktu itu kakandepko *sekarang dinas pendidikan, dulunya karirnya dimulai dari guru, kepala sekolah, pengawas dan semuanya berhubungan dengan pendidikan dan belajar. mungkin almarhum atuk berharap saya selalu “belajar”, ga Cuma belajar pelajaran di sekolah atau kampus, mungkin juga belajar dari banyak hal, belajar dari pengalaman baik maupun buruk, belajar apapun dari apa yang saya alami di kehidupan saya ataupun orang banyak, belajar mandiri, belajar tegar ngadapin sesuatu. Mungkin semua itu udah jadi bagian dari sifat saya. Walau saya kadang sering malas belajar, tapi dari kecil hingga 22 tahun ini saya ga pernah harus disuruh belajar, mereka beranggapan, nantinya saya punya keinginan sendiri untuk belajar tanpa harus disuruh. *walau harus menunggu lama datangnya mood rajin belajar datang..hehehe.

2. Next, my last name, MARDHIAH, saya kurang jelas mengenai ini, tapi kata mama itu adalah nama neneknya.

Saya bangga dengan nama ini dan berusaha ngambil positifnya aja. Kalo enggak mungkin nama saya sawitri atau sawita kali, soalnya ayah saya waktu itu lagi mulai usaha kelapa sawit. Untung deh ga jadi pake nama itu, it’s so common and ordinary.

Walau kata shakespeare.. “apalah arti sebuah nama”. menurut saya, Shakespeare salah. Pada dasarnya setiap orangtua selalu memberikan nama yang terbaik untuk buah hatinya, nama yang diharapkan menjadikan buah hatinya kelak mempunyai sifat sebagus nama tersebut.

Setiap nama adalah anugrah.
 

Sebenarnya dengan nama yang aneh ini banyak kemudahan yang bisa didapat,misalnya: 

• nama saya yang unik, berdasarkan googling hanya ada 4 darsuna yang ada didunia ini, darsuna marsu (orang serbia), darsuna sesti (indonesia), putri darsuna ayu (riau,indonesia) dan saya sendiri. tidak akan bisa tertukar dengan nama yang lain. Contohnya: waktu pengumuman SPMB, om saya yang tinggal di tangerang dan ga tau no.peserta SPMB saya nekat beli koran kelulusan SPMB dan mencari dari no.1 hingga no. Yang tak terhingga jumlahnya. Dan dia dengan mudah menemukan nama saya dikoran.

• saking uniknya mungkin banyak orang yang susah menyebutkannya, tapi sekali mereka inget nama saya, pasti ga mungkin lupa nama saya.ini berguna buat temen-temen lama yang udah ga pernah ketemu saya untuk waktu yang lama.

•  kadang-kadang karena nama yang aneh ini, saya jadi dikenal guru-guru dan beberapa dosen. dari sekian banyak murid, buat saya itu anugrah juga..

anyway, seaneh apapun nama kita, harus tetap disyukuri, ambil positifnya aja.

Don’t think what other peoples said ‘bout u, just enjoy your lifes.

*ini copas dari blog saya yang dulu di wordpress, dengan sedikit editan, tambal sana-sini akhirnya jadi juga.